Jakarta - Jika harus ada yang disalahkan atas kegagalan
Indonesia di Piala AFF tahun ini, maka salahkanlah elite yang terus
bertengkar. Pemain dinilai sudah berusaha dengan kemampuan yang ada.
Indonesia
tersingkir dan untuk kedua kalinya dalam sejarah gagal ke babak
semifinal Piala AFF setelah kalah 0-2 dari Malaysia di laga terakhir
Grup B di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Sabtu (1/12/2012) malam.
Dalam bincang-bincangnya via telepon dengan detiksport,
pengamat sepakbola Budiarto Shambazy menyampaikan pandangannya terhadap
dua hal. Pertama, performa M. Taufiq dkk., dan kedua adalah penyebab
dari tak kunjung berprestasinya sepakbola Indonesia.
"Menurut
saya tim ini menjanjikan. Pemain janganlah dicela. Tidak baik itu. Tim
ini cukup menggembirakan. Mereka punya nyali, motivasi tinggi, bisa
menghadapi pressure, tidak terpengaruh dengan konflik atau yang sering
menjelek-jelekkan mereka," ujar Budiarto atau yang lebih dikenal dengan
panggilan 'Mas Baz' itu.
"Tapi Malaysia memang secara teknis
lebih unggul, dan pemain-pemain mereka lebih berpengalaman. Perlu
dicatat, sebelum turnamen 90% pemain kita minim jumlah caps. Ya ini memang bukan pemain-pemain terbaik yang kita punya, karena diboikot (oleh KPSI).
"Kegagalan
ini semacam refleksi buat pengurus yang bertengkar terus, PSSI lawan
KPSI. Ini adalah hasil dari yang kalian ributkan, sehingga pemain jadi
sasaran, padahal mereka sama sekali tidak menyandang kesalahan,"
sambungnya.
Secara spesifik Budiarto menyebut tiga pihak yang
harus bertanggung jawab pada segala kekisruhan yang melanda dunia
sepakbola di tanah air: PSSI, KPSI, dan pemerintah.
Pria yang
juga wartawan senior itu mengkritik lemahnya kepemimpinan Ketua Umum
PSSI Djohar Arifin, menyayangkan KPSI yang melakukan banyak manuver,
serta menyesalkan pasifnya pemerintah.
"Pemerintah ini abai dan
diam saja, tak mau menengahi konflik yang sudah terjadi bertahun-tahun.
Semestinya rekonsiliasi itu masih bisa dilakukan, dan pemerintahlah yang
harus melakukan rekomensiliasi itu," tegas Mas Baz.
Di akhir
wawancara ia kembali memberikan apresiasi kepada timnas yang telah
berusaha di Piala AFF kali ini. Menurutnya, karena punya potensi, tim
ini layak dipertahankan sekaligus diperbarui untuk menghadapi agenda
berikutnya, yakni kualifikasi Piala Asia 2015, di mana Indonesia akan
bersaing dengan Irak, China, dan Arab Saudi.
BERITA OLAHARAGA
Kamis, 13 Desember 2012
Minggu, 07 Oktober 2012
JADWAL TRANFERS PEMAIN BOLA 2012-2013
MU siap redam Hatem Ben Arfa
Manajer MU Alex Ferguson menyiapkan strategi khusus untuk meredam gelandang Newcastle, Hatem Ben Arfa, yang disebutnya sebagai pemain hebat.
Gelandang Newcastle, Hatam Ben Arfa, akan menjadi momok bagi Manchester United.
Manajer Manchester United Alex Ferguson meminta para pemainnya untuk mewaspadai gelandang Newcastle asal Tunisia, Hatem Ben Arfa, saat klubnya berlaga di kandang Newcastle dalam lanjutan Liga primer Inggris, Minggu (07/10) malam WIB.Dalam wawancara kepada wartawan, Ferguson secara khusus menyebut sosok Hatem sebagai pemain hebat.
"Kami menyadari kekuatan mereka dan (Hatem) Ben Arfa yang bermain di posisi tengah merupakan pemain hebat, " kata Ferguson.
Di lapangan tengah, MU tampaknya akan tetap bertumpu pada Ryan Giggs, Paul Scholes and Michael Carrick, walaupun Giggs dan Carrick dilaporkan belum sepenuhnya pulih dari cederanya.
Sementara selain menghadirkan Ben Arfa, Newcastle akan menempatkan Cabaye, Tioté, dan Gutierrez di lapangan tengah untuk meredam Scholes dan kawan-kawan.
Tetapi Ferguson mewanti-wanti pula agar para pemain bertahannya untuk tidak meremehkan pemain-pemain depan The Magpies -- julukan Newcaste.
Dia kemudian menyebut dua sosok yaitu Papiss Cisse dan Demba Ba.
"Keduanya memiliki catatan mencetak gol yang dahsyat," kata Ferguson.
Kemungkinan besar dua bomber ini akan diturunkan dalam laga nanti malam, karena Cisse dan Demba Ba tidak dimainkan saat Newcastle mengalahkan Bordeaux 3-0 dalam turnamen Liga Eropa, pekan lalu.
Dalam musim ini, Demba Ba mencetak enam gol, sementara Papiss Cisse, yang mencetak 13 gol dalam musim lalu, telah bergabung dengan Magpies sejak Januari lalu. Dia telah mencetak dua gol dalam tiga pertandingan.
INFO OLAHRAGA TERKINI
- Perjalanan ganda putra Indonesia, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra, di Taiwan Open 2012 berakhir antiklimaks. Unggulan teratas itu gagal membendung pasangan Malaysia, Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari.
Angga/Ryan tampak tidak siap dan kedodoran sejak awal-awal set pertama. Berkali-kali upaya ganda Indonesia itu gagal membuahkan hasil, karena kesalahan sendiri. Set pertama direbut pasangan Malaysia 21-12.
Kalah pada set pertama membuat beban di pundak pemain Indonesia semakin berat. Upaya permainan cepat yang diterapkan Angga/Ryan masih dengan mudah diantisipasi Zakry/Tazari.
Dalam waktu hanya 26 menit, Angga dan Ryan pun harus melupakan peluangnya merebut gelar Taiwan Open setelah kembali kalah pada set kedua 14-21.
Dengan hasil ini, Indonesia hanya bisa merebut dua gelar di Taiwan Open 2012, meski sempat meloloskan wakil-wakilnya di empat nomor.
Muhammad Rijal/Debby Susanto berhasil merebut gelar ganda campuran setelah menang atas pasangan Hong Kong. Sementara itu, Pia Zebaidah/Rizki Amelia memenangi pertarungan all Indonesian final melawan Suci Rizky/Della Destriana.
Selain ganda putra, gelar tunggal putri juga harus terlepas setelah Lindaweni Fanetri dikandaskan Tzu Ying Tai lewat pertarungan sengit tiga set.
Langganan:
Postingan (Atom)